Skip to main content

Apa Benar Hidup di Dunia Hanya Sebentar?

 Sepertinya sudah banyak kerabat terdekat yang telah meninggalkan kita, berpisah ruang dan waktu dan entah kapan bisa bertemu. Sepertinya dunia sudah begitu tua, hingga jaman berkabar dengan surat menyurat telah berganti dengan interaksi sosial media.

Sepertinya sudah sering kita mendengar ceramah tentang akhir zaman yang begitu menakutkan dan di luar batas logika. Ya, mempercayai akhir zaman adalah bagian dari rukun iman yang wajib kita imani (percayai) tanpa perlu ditawar lagi. Lantas, apa benar hidup di dunia ini hanya sebentar??

Sungguh, kehidupan di dunia sangat sebentar, dalam satu ayat Allah gambarkan bagaimana singkatnya waktu kita hidup di dunia ini :

QS. An-Nazi’at : 46

“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal ( di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari”

“Ada kecintaan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tidak lain kecuali seperti seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon, lalu beristirahat, kemudian meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi)

 “Bagaimana keadaan kalian jika Allah mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah di dalam wadahnya selama 50.000 tahun dan Dia tidak menaruh kepedulian terhadap kalian?” (HR. Hakim)

Dalam hadist di atas dijelaskan bahwa 1 hari di yaumul mahsyar = 50.000 tahun di dunia. Jika kita diberikan usia selama 70 tahun, maka berapa lama usia kita jika dikonversikan dengan waktu di yaumul mahsyar? Ust. Felix Siauw dalam bukunya Beyond The Inspiration, menerangkan bagaimana konversi waktu di dunia dan di padang mahsyar, berikut adalah perbandingannya :

Bila 50.000 tahun      = 1 hari

maka, 70 tahun         = x hari

maka (x) hari              = (70: 50.000) x 1 hari

x                                  = 0.0014 hari

x                                  = 2 menit 1 detik

Masha Allah, ternyata, benar-benar sebentar waktu kita di dunia ini.

Kemudian, Ustad Robby Arribath menambahkan jika usia kita di dunia adalah 70 tahun, maka hanya ada kurang lebih waktu 30 tahun yang kita miliki untuk beribadah, karena ada masa kanak-kanak dimana kita belum sepenuhnya dapat beribadah dan ada waktu untuk tidur yang merupakan jeda untuk berhenti beraktivitas tiap harinya.


Sungguh, sangat singkat. Kemudian, jika kita ingat kembali, seberapa banyak ibadah kita yang khusyuk? Mungkin tidak begitu banyak dibandingkan banyaknya waktu yang telah kita lewati. Bahkan untuk fokus mengingat Allah saja dalam sholat, kita belum mampu 😭😭

Jadi, jalan mana nih yang mau kita pilih??

Comments

Popular posts from this blog

Mereka Yang Menginspirasi

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.   Menurut kalian nih, mana yang lebih susah hijrah atau istiqomah ? Iya, bener. Istiqomah itu yang susah. Untuk bisa bertanggung jawab sama diri sendiri itu susah, menepati janji untuk melaksanakan ibadah dengan rutin apalagi. Niat yang benar dan ilmu yang cukup tidak bisa menjamin keistiqomahan kita jika tidak didukung dengan lingkungan yang baik. Oleh karena itu, gak salah jika di jaman now ini ada banyak komunitas hijrah yang berusaha mengawal dan membina muslim dan muslimah yang telah hijrah untuk bersemangat dan bisa istiqomah di jalan Islam.   Oh ya, selama 2,5 tahun di Jogja saya juga menemukan banyak sosok inspiratif dalam hal ibadah dan syiar Islam disana. Simak kisah-kisah mereka ya !!! 1. Mengajak Sholat Berjamaah Teman-teman yang menimba ilmu di Fakultas Ilmu Budaya UGM, pasti kenal dengan sosok beliau. Pak Aris memang terang-terangan dakwahnya. Beliau tidak berceramah, tapi beliau menepuk pundak serta ...