Seharusnya telah menjadi pelajaran bagi kita bagaimana salah seorang anggota keluarga terdekat kita begitu cepat diambil oleh Allah. Padahal usia beliau belum begitu senja, padahal tidak ada penyakit menahun yang diderita. Tapi kenapa Allah mengambilnya begitu cepat?
Seharusnya telah menjadi pelajaran bagi kita bagaimana suatu hal yang sangat kita upayakan dengan maksimal tapi tidak jua membuahkan hasil atau kesuksesan. Disaat kita mau ke kota A, Allah dengan cara Nya memposisikan untuk kita berada di kota B. Bukankah itu sudah menjadi bukti bahwa Allah lah yang menentukan kadar rejeki tiap makhluk Nya dan Allah juga yang Maha Kuasa dengan apa yang kita upayakan?
Seharusnya juga telah menjadi pelajaran keras bagi kita ketika bencana alam tiba. Siapa yang kuasa menolak datangnya gempa? Siapa yang kuasa mencegah agar musibah itu tidak terjadi? Siapa yang kuasa jika dengan mudahnya Allah merenggut nyawa ribuan orang kalau memang begitulah cara berpulang yang telah digariskan?
Semoga beberapa renungan kisah di atas dapat menguatkan langkah kita untuk mulai sadar akan pentingnya ilmu, mulai mencoba mengenal agama kita yang sudah Allah sempurnakan dengan petunjuk (Al Quran) serta riwayat-riwayat hadis yang mengandung banyak hikmah. Dalam kesempatan kali ini, ijinkan saya untuk menyampaikan hal penting yang perlu kita ketahui tentang hidayah yang saya rangkum dari buku Felix Y Siauw berjudul “Beyond The Inspiration”.
Dalam bukunya, Ustad Felix menjelaskan bahwa ada tiga jenis hidayah yang diterangkan dalam Al Quran :
1. Hidayah Al-Khalqi
Secara harfiah, hidayah dalam bahasa Arab berarti petunjuk. Hidayah pertama yang diberikan Allah kepada manusia yang pastinya dimiliki oleh setiap manusia, adalah AKAL.
- Dengan adanya akal, manusia bebas memilih dan berkehendak. Bukankah secara sadar dalam hidup ini kita diberikan kebebasan oleh Allah untuk memilih?? Kita bisa bebas memilih untuk tidak datang telat ke kampus dengan cara mandi dan menyiapkan diri lebih awal atau kita juga bebas untuk memilih berleha-leha dulu, dengerin musik sambil cek sosmed dulu yang pada akhirnya ada kemungkinan kita akan terlambat.
-
Dengan adanya akal,
manusia diberikan potensi untuk dapat membedakan yang baik dan buruk. Dalam Al
quran dijelaskan bahwa dalam menjalani dunia ini ada dua jalan yang dapat
dipilih oleh manusia
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya” (QS. Asy-Syams : 8)
2. Hidayah Al-Irsyad wa Al-Bayan
Hidayah kedua yang telah diberikan oleh Allah adalah turunnya Al Quran dan diutusnya Rasulullah kepada seluruh manusia. Al Quran juga disebut dengan Al Furqan yang berarti pembeda, pembeda antara yang salah dan benar. Allah telah menetapkan bahwa diturunkannya kitab-kitab Allah dan diutusnya rasul-rasul Allah akan menjadi tanda-tanda keberadaan Allah dan kebenaran Islam bagi kaum yang berpikir.
“(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa san agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran” (QS. Ibrahim : 52)
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?”(QS. Fathir : 37)
Al quran itu sesungguhnya jika kita mau mempelajari dan mengenal bagaimana tahap-tahap turunnya hingga menjadi sebuah kitab yang lengkap dan sempurna, ketahuilah bahwa itu adalah perkataan Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad dengan perantara malaikatNya. Bagaimana kita bisa ragu untuk meyakini ayat-ayat Al quran, jika itu adalah kalam (perkataan) Allah? Bagaimana bisa kita segitu abai untuk tidak membaca, dan tidak tersentuh untuk mempelajari, dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup?
3. Hidayah At-Taufiq
Hidayah yang ketiga adalah persetujuan atau kemudahan yang datang dari Allah ketika seseorang menjalakankan aktivitas menaatiNya dan menjauhi segala laranganNya.
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (QS. Al Qashas : 56)
Jadi, apa benar hidayah yang berupa kemudahan untuk taat ini hanya diberikan kepada segelintir orang yang dikehendaki Allah saja?
Coba diingat kembali bahwa Allah telah memberikan kita modal yang sama, AKAL. Akal diberikan oleh Allah agar kita berpikir ,agar kita dapat menerima wahyu Allah yaitu Al quran. Teman-teman, pasti sangat sering kan membaca akhir dari potongan ayat-ayat Al quran yang berbunyi “sungguh ini adalah petunjuk bagi mereka yang berpikir”, “...tidakkah mereka berpikir?”
Jadi, dengan adanya akal kita harusnya bisa menyaring informasi benar mana yang bisa kita percayai dan sumber bagaimana yang bisa kita jadikan pedomam hidup? Nah, setelah akal kita berhasil berpikir dan memilih jalan taqwa, kita akan menerima dengan yakin bahwa Al quran itu adalah benar dan kita akan bersungguh-sungguh untuk memperlajarinya. Dan setelah hidayah kedua dapat kita raih, barulah Allah memberikan kita hidayah yang ketiga berupa taufiq (kemudahan) untuk taat dalam ibadah, menjauhi larangan Allah, serta bersemangat untuk belajar menjadi muslim yang baik.
Dalam bukunya Felix juga menjelaskan bahwa ada tiga keadaan manusia dalam menyikapi Al quran :
a. Apabila dia menggunakan akal dengan maksimal dan benar, dia akan menjadi seorang Muslim yang menjadikan Al quran sebagai petunjuk dalam kehidupannya.
b. Apabila dia menolak wahyu (Al Quran) yang telah datang kepada dirinya, maka dia akan menjadi kafir karena mengingkari bukti-bukti jelas yang ada pada Al quran yang seharusnya diterima oleh akalnya.
c. Apabila setelah dia menggunakan akalnya, membaca Al quran yang telah diturunkan kepadanya dengan memilah dan memilihnya, serta memasukinya dengan setengah hati maka mereka menjadi orang-orang munafiq karena mereka tampak seperti orang yang mengimani Al quran, namun batin mereka menolak. Nauzubillah midzalik, moga kita bukanlah termasuk golongan ketiga dan kedua 😢
Jadi, siapa bilang hidayah itu ditunggu? Hidayah itu adalah proses berpikir, proses belajar, proses bersungguh-sungguh mengimani dan mendekatkan diri melalui ibadah-ibadah kepada Allah agar diturunkan taufiq (kemudahan) untuk memeluk Islam seutuhnya oleh Allah.
Jika kita sudah mulai tertarik tentang indahnya Islam, jangan berhenti untuk terus membaca banyak buku, mendegarkan tausiyah yang kita sukai. Jika hati kita sudah mulai tersentuh, dekati Allah terus dengan banyak berzikir, paksakan untuk terbiasa melakukan ibadah sunnah agar kita benar-benar mendapatkan hidayah berupa kemudahan untuk menjadi muslim seutuhnya.
Comments
Post a Comment