Assalamualaikum people, kali ini ijinkan saya reshare sebuah ceramah yang saya simak semasa di Jogja dalam acara Kajian Rutin Yuk Ngaji Jogja yang dibawakan oleh Ustadz Robby Arribath. Menurut saya ini penting agar kita hidup searah dengan maunya Allah, agar kita tidak melulu hidup karena “Ini lagi trend”, “Semua orang pada kayak gitu kok”, dan lain sebagainya. Bismillahirrohmanirrohim, yuk disimak sama-sama 😉
Setiap orang memang memiliki titik balik tersendiri dalam berpindah (berhijrah). Ada satu momen yang menyadarkan siapa sebenarnya kita dan sudah sejauh apa kita menghamba kepada Allah. Bersyukurlah jika kita diberikan kemudahan dan kelapangan hati dalam belajar dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Semoga Allah bukakan pintu hati kita untuk menuntut ilmu dan merasakan kehadiran Allah begitu dekat. Amin Ya Robbalamin.
Dalam ceramahnya, Ustad Robbi menjelaskan bahwa sebelum kita mantap untuk berhijrah, maka kuatkan dulu pondasinya. Pelajari dulu bagaimana ajaran Islam sebenarnya sebagai agama yang kita yakini sejak lahir, pelajari dulu apa saja kewajiban kita sebagai muslim, pikirkan sejenak sudah sejauh apa kita menunaikan kewajiban kita kepada Allah yang menciptakan kita, pelajari dan temukan dulu sebenarnya hidup kita di dunia ini untuk apa, pikirkan lagi sesudah meninggal apa kita pantas mendapatkan surga Allah?
Nah, jika ilmu kita sudah cukup kuat sebagai pondasi dan jika kebulatan tekad berupa niat yang sungguh-sungguh telah kita miliki, beranikanlah diri untuk memulai hari yang baru. Insya Allah proses hijrah kita akan berjalan lancar dengan pondasi dan niat yang kuat tersebut.
Sebenarnya kita hidup di dunia ini untuk apa?
QS. Adz Dzariyat : 56
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
QS. Al Bayyinah : 5
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan agama), dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”
QS. Al Mukminun : 115
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
Sebenarnya segala hal tentang tuntunan hidup dan segala aturannya telah Allah jelaskan dengan komplit di dalam Al Quran, hanya kita saja yang lalai dan tidak ingin mempelajarinya. Astaghfirullahalzim..
Bahkan, dalam sebuah ayat Allah peringatkan bahwa tiap-tiap manusia hendaknya memperhatikan bekalnya untuk akhirat dan segalanya akan Allah catat tanpa ada yang tertinggal sedikit pun
QS. Al Hasyr : 18
“Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”
Jadi, perlu kita tarik kesimpulan bahwa visi hidup yang hakiki dari seorang muslim itu adalah visi untuk menggapai akhirat. Tentunya kita harus mencapai sukses di dunia, namun ketahuilah bahwa dunia bukan tujuan. Ketahuilah bahwa dunia hanya merupakan sarana untuk meraih sukses di akhirat.
Mulai dari sekarang, yuk selipkan visi akhirat dalam kehidupan dunia kita. Contohnya bisa gini : aku pengen jadi dokter yang masuk surga, aku mau jadi pengusaha sukses yang memberikan manfaat bagi fakir miskin, aku ingin menjadi guru yang kelak menjadi penghuni surga Allah.
Masha Allah, moga hati kita selalu Allah bukakan untuk mendapatkan hidayah dan menimba ilmu.
Agar hijrah kita istiqomah, mari ganti sumber informasi kita. Ketahuilah, sumber kebenaran yang hakiki itu adalah Al quran dan hadist, jadi pilihlah sumber informasi yang tepat dan berlandaskan syariat Islam. Mulailah dengan follow akun-akun dakwah yang menambah ilmu dan memberikan dorongan untuk istiqomah. Perlahan, mari kita amalkan. Memang susah, tapi sejauh kita sudah melangkah maju, jangan pernah menoleh ke belakang lagi.
Kedua, gantilah lingkungan dengan teman yang soleh dan soleha. Kita boleh berteman dengan siapa saja baik itu suku yang berbeda dan agama yang berbeda, namun carilah teman dekat yang dapat mengingatkan dan menguatkan kita ke jalan kebaikan.
Moga tulisan ini bermanfaat dan dapat memperbaharui visi hidup kita.
Taat bahagia, maksiat sengsara-------
** digubah dari kajian “Visi Hidup Muslim Sejati” oleh Ust. Robby dari komunitas Yuk Ngaji Jogja
Comments
Post a Comment